Pemprov Kalteng Terus Dorong Infrastruktur, UMKM, dan Ekonomi Kreatif

by
Rapat Koordinasi di Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gu¬bernur Kalteng, Jumat (14/3).

kaltengonline.com-Asisten Eko­nomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Sri Widanarni, menegaskan bahwa peningkatan pertumbuhan ekonomi tahun 2025 menjadi prioritas utama pemerin­tah daerah. Hal ini disampaikannya dalam rapat koordinasi yang digelar di Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gu­bernur Kalteng, Jumat (14/3).

Rapat ini diharapkan mampu mendorong serta meningkatkan ekonomi Kalteng dari berbagai sek­tor serta menggandeng berbagai pihak untuk turut aktif membantu peningkatan Perekonomian di Kalteng.

“Kami harus fokus pada langkah-langkah konkret yang dapat men­dorong percepatan pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor-sektor strategis seperti pertanian, pariwisa­ta, dan infrastruktur,” katanya.

Sri Widanarni menyoroti pent­ingnya peningkatan produktivitas sektor pertanian sebagai tulang punggung perekonomian Kalteng. Pembenahan infrastruktur jalan da­rat akan menjadi fokus utama untuk mendukung efisiensi distribusi dan meningkatkan nilai tambah produk pertanian.

“Sektor pertanian masih menjadi andalan, namun kita perlu mengata­si kendala infrastruktur yang meng­hambat distribusi hasil pertanian ke pasar,” tegasnya.

Selain pertanian, Sri Widanarni juga menekankan potensi besar sektor pariwisata dalam mendong­krak pertumbuhan ekonomi. Ia menyarankan agar pemerintah dan swasta bekerja sama dalam mempromosikan pariwisata daerah serta meningkatkan kualitas fasilitas pendukung.

“Kalteng memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Ini harus dimanfaatkan secara optimal dengan pengembangan destinasi wisata yang berkelanjutan,” katanya waktu itu.

Sri Widanarni menambahkan, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) juga menjadi faktor kunci dalam mendukung pertumbu­han ekonomi. Ia berharap, dengan SDM yang kompeten, Kalteng dapat menarik lebih banyak investasi dan menciptakan lapangan kerja yang berkualitas.

“Kami akan memperkuat program pelatihan dan pendidikan vokasi agar masyarakat memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar,” ujarnya.

Dalam rapat tersebut, Sri Widanar­ni juga mengajak semua pihak untuk memprioritaskan program-program yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyara­kat. Ia menegaskan, pemerintah akan terus memantau dan mengevaluasi implementasi program-program tersebut untuk memastikan efektivitasnya.

“Pertumbuhan ekonomi harus dirasakan oleh seluruh lapisan ma­syarakat, terutama di daerah-daerah yang masih tertinggal,” tegasnya.

Selain itu, Sri Widanarni me­nyatakan bahwa pemerintah akan terus mendorong inovasi di sektor ekonomi kreatif.

Sementara itu Kepala Badan Per­encanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Provinsi Kalteng, Leonard S Ampung, menyampai­kan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak akan tercapai tanpa dukungan infrastruktur yang memadai, Pem­bangunan jalan darat yang meng­hubungkan daerah-daerah terpencil dengan pusat ekonomi harus segera diprioritaskan.

“Infrastruktur yang baik adalah kunci untuk membuka akses pasar dan menarik investasi. Kita perlu mengembangkan sektor-sektor lain seperti industri kreatif dan UMKM mengenai pemberian akses permo­dalan yang harapannya bisa disalurkan dari program Kartu Huma Betang,” jelasnya.

Salah satu inovasi yang akan terus didorong adalah pembangunan bendungan. Leonard menyatakan bahwa Kalteng memiliki 11 sungai besar yang hingga saat ini belum memiliki bendungan. Ia menam­bahkan, pembangunan bendungan diharuskan menjadi prioritas dalam rencana pembangunan infrastruktur tahun 2025.

“Bendungan sangat efektif dan bermanfaat untuk berbagai kepentingan masyarakat, seperti irigasi pertanian, pengendalian banjir, dan penyediaan air bersih,” ujarnya.

Selain infrastruktur fisik, Leo juga menyoroti pentingnya pemberdayaan UMKM dan ekonomi kreatif sebagai tulang punggung perekono­mian daerah. Ia berharap, program Kartu Huma Be­tang dapat menjadi solusi untuk menyediakan akses permodalan bagi pelaku UMKM.

“UMKM dan ekonomi kreatif memerlukan akses permodalan yang lebih mudah dan pelatihan yang memadai agar dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif,” ujarnya.

Leonard menambahkan, pelatihan dan pendampingan bagi UMKM juga harus ditingkatkan. Ia menegaskan, dengan dukungan yang tepat, UMKM dan ekonomi kreatif dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Kalteng.

“Perencanaan untuk UMKM bisa dimulai dengan menggelar pelatihan-pelatihan khusus untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM, terutama dalam hal manajemen bisnis, pemasaran digital, dan inovasi produk,” jelasnya. (ko)