Petani di Kalteng Perlu Dibina Lagi

oleh
oleh

“Pembinaan sangat perlu dilakukan secara berkelanjutan. Tujuannya untuk memecah masalah yang kerap dialami petani selama ini. Terlebih yang pertaniannya sering mengalami kegagalan dan hasil produksi nya menurun”

Sudarsono Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalteng

PALANGKA RAYA – Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah Sudarsono minta kepada pemerintah daerah (pemda), baik provinsi maupun kabupaten kota melalui instansi terkait untuk dapat memberikan pembinaan secara kontinyu kepada masyarakat petani yang ada di Bumi Tmabun Bungai untuk mendukung ketahanan pangan.

Menurut anggota dewan dari Fraksi Golkar itu, bahwa pembinaan sangat penting dilakukan agar dalam mengembangkan sektor pertanian masyarakat petani tidak mengalami kendala, dan juga hasil produksi pertanian masyarakat bisa terus meningkat.

Sehingga ke depan kebutuhan akan pangan daerah selalu dapat dipenuhi.

“Pembinaan sangat perlu dilakukan secara berkelanjutan. Tujuannya untuk memecah masalah yang kerap dialami oleh para petani selama ini. Terlebih yang pertaniaannya sering mengalami kegagalan dan hasil produksinya menurun,” kata Sudarsono, Rabu (1/3) lalu.

Selain itu, pembinaan lainnya yang perlu diberikan yakni terkait akses, supaya para petani mau menerapkan sistem teknologi modern untuk mengolah lahannya.

Sebab di era perkembangan zaman seperti sekarang, teknologi pertanian harus dapat diterapkan di masyarakat umum.

“Dengan menggunakan teknologi modern, tentu dapat memudahkan para petani untuk mengolah lahannya. Nah yang jadi kendala, banyak petani masih belum mengerti akan hal itu, sehingga instansi terkait perlu membina petani terkait penggunaan teknologi tersebut,” ujarnya.

Dijelaskannya, bahwa untuk memperkuat ketahanan pangan daerah, pastinya tidak hanya bisa dilakukan dengan mengandalkan program pemerintah yang sudah berjalan seperti halnya food estate saja.Tetapi juga pertanian masyarakat perlu didukung.

“Selain pembinaan, pemda juga harus mendukung pertanian masyarakat, seperti menyalurkan bantuan, baik berupa pupuk, bibit unggul, membuat saluran irigasi, cetak sawah baru, dan lain sebagainya. Terkait hal itu juga kerap menjadi aspirasi yang disampaikan masyarakat kepada kita ketika reses,” ungkapnya. (irj/ens/ko)