Paling Lama Enam Bulan, Lulusan Sudah Dapat Kerja

by
by
CETAK SDM BERDAYA SAING: Direktur Poltekkes Kemenkes Palangka Raya Mars Khendra Kusfriyadi STP MPH

Bulan November 2022, Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Palangka Raya genap berusia 21 tahun. Bertekad memiliki daya saing global dan diakui secara internasional untuk mendunia pada tahun 2030.

MOHAMMAD ISMAIL, Palangka Raya

kaltengonline.com – Minat masuk Poltekkes Kemenkes Palangka Raya terus meningkat. Tahun ini tercatat ada 1.877 pendaftar, sementara yang diterima hanya 280 orang. Jadi perbandingannya, 1 banding 6,7.

“Alhamdulillah jumlah pendaftar tiap tahun terus meningkat. Tahun sebelumnya pendaftar berjumlah 1.500 orang. Tahun ini ada 1.877,” kata Direktur Poltekkes Kemenkes Palangka Raya Mars Khendra Kusfriyadi STP MPH saat berbincang dengan Kalteng Pos, beberapa waktu lalu.

Tingginya minat pelamar tak lepas dari peluang kerja di bidang kesehatan yang masih besar. Menurut Khendra, waktu tunggu lulusan maksimal enam bulan. “Rata-rata di bawah enam bulan, lulusan sudah dapat kerja,” ucap Khendra yang menjabat direktur sejak 26 Januari 2022.

Seiring bertambahnya jumlah fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan klinik di Kalteng, kebutuhan tenaga di bidang kesehatan pun ikut meningkat.

Tak cukup hanya unggul di Kalteng, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya di bawah kepemimpin Khendra menetapkan visi untuk menjadi institusi pendidikan kesehatan terkemuka di tingkat regional, nasional, bahkan dunia.

Hal itu sejalan dengan visi yang diusung, yakni menjadikan Politeknik Kesehatan berbasis kearifan lokal, terdepan, mandiri, inovatif, dan mendunia tahun 2030.

“Mimpikan boleh, Pak. Meskipun kami kecil dibandingkan poltekkes lain, tapi yang namanya mimpi harus kita wujudkan. Filosofinya seperti intan di dalam tanah, jika sudah digali, maka cahayanya akan dituju oleh orang,” ujar Khendra.

Berbasis kearifan lokal, artinya Poltekkes itu harus mengedepankan budaya lokal.  Sedangkan terdepan, artinya dalam penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi harus unggul, sehingga menjadi yang terbaik, minimal regional Kalimantan, bahkan jika bisa di tingkat nasional dan internasional.

Mandiri, Poltekkes dalam melakukan pelayanan ingin menjadi Badan Layanan Umum (BLU).  Menteri Kesehatan telah memberikan arahan bahwa pada tahun 2023 semua Poltekkes harus menjadi BLU. Tantangannya tambah berat.

Inovatif artinya mulai dari dosen, tenaga pendidikan, hingga mahasiswa harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri, menghasilkan ide-ide kreatif dan inovatif.

Jika semuanya dapat dikerjakan dan terwujud, maka otomatis akan mendunia pada tahun 2030. Mendunia berarti mempunyai daya saing global dan diakui internasional.

“Kenapa itu menjadi visi kami, karena jika kami tidak bisa bersaing dengan dunia luar, maka kami akan tenggelam, jadi harus punya visi jauh ke depan,” tuturnya.

Dalam rangka mewujudkan visi, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya menetapkan tiga misi. Pertama, melaksanakan fungsi manajemen modern dalam tata kelola institusi yang berbasis kearifan lokal, berorientasi kepada kepuasan pelanggan, dan kemandirian.

Kedua, menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi yang unggul, profesional, dan inovatif dengan semangat enterprenuer dalam pengembangan iptek bidang kesehatan.

Ketiga, membangun jejaring kerja sama. Menurut Khendra, semua itu tidak bisa diwujudkan jika tidak mengembangakan kerja sama dan jejaring kerja dengan pemerintah dan swasta di tingkat regional, nasional, maupun internasional.

Saat ini, kata Khendra, secara institusi telah memperoleh akreditasi B. Memiliki tujuh program studi.  Terdiri dari Prodi D-3 Keperawatan (Akreditasi A), Prodi S-1 Sarjana Terapan Keperawatan (B), Prodi D-3 Kebidanan (B), Prodi S-1 Sarjana Terapan Kebidanan (B), Prodi Profesi Bidan (B), Prodi  D3 Gizi (B), Prodi S-1 Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika (B).

Melihat ratio dosen dengan mahasiswa yang rata-rata 1 banding 15, menurutnya masih ada peluang untuk menambah jumlah mahasiswa baru tiap tahun. Karena menurut aturan Dikti, ratio dosen dan mahasiswa bisa sampai 1 banding 30. “Tahun depan akan kami tambah jumlah mahasiswa baru,” ujarnya.

Mengenai kapasitas ruang, saat ini Poltekkes punya tiga kampus. Sarana dan prasarananya cukup lengkap. Memiliki laboratorium. Sarana dan prasarana di ruang kelas cukup komplet. “Masih mampu untuk pengembangan dan mendukung ke arah BLU,” sebutnya.

Untuk meningkatkan kualitas lulusan, Poltekkes telah menetapkan nilai minimal IPK 2,75. Angka itu bisa terlampaui karena rata-rata nilai lulusan di atas 3. Ke depannya Poltekkes mulai menyiapkan nilai minimal lulusan IPK 3,25.

Bagaimana dengan masa tunggu kerja lulusan? Menurut Khendra, saat ini paling lama enam bulan. Namun rata-rata di bawah enam bulan, setelah lulus sudah mendapatkan pekerjaan.

“Kami ada indikator kinerja. Salah satu yang dinilai adalah masa tunggu kerja lulusan. Survei yang kami lakukan, sebanyak 70 persen masa tunggunya tidak sampai enam bulan. Artinya lumayan peluang kerjanya,” tambahnya.

Secara institusi, saat ini Poltekkes telah mengusulkan untuk membuka prodi baru demi memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di Kalteng. Menurut Khendra, ada empat prodi baru yang diusulkan. Yakni Prodi Profesi Nurse, Prodi Farmasi, Prodi Promosi Kesehatan, dan Prodi Sanitasi Lingkungan. Empat prodi baru itu diusulkan pihaknya setelah melihat dan mempertimbangkan kebutuhan di Kalteng.  (*/ce/ala/ko)

Leave a Reply