SAMPIT-Masih maraknya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) membuat pemerintah setempat kembali memperpanjang status tanggap darurat beberapa waktu lalu. Diperkirakan potensi Karhutla masih membayangi Kotim dalam beberapa waktu kedepan. Hal itu seiring dengan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang mengatakan potensi hujan masih kecil di Bumi Habaring Hurung.
Melihat kondisi itu, Pemerintah Kabupaten Kotim mengharapkan hujan buatan dapat menjadi prioritas untuk daerah Kotim. Dengan bantuan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) itu, diharapkan dapat meredam Karhutla termasuk di wilayah yang sulit di jangkau oleh petugas lapangan.
“Berdasarkan prakiraan BMKG, potensi hujan kita masih rendah. TMC masih kita perlukan untuk menanggulangi Karhutla sembari menunggu musim hujan dimulai,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim, Multazam, Senin (16/10).
Multazam mengatakan, belakangan ini TMC dilakukan secara tidak tentu di beberapa wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Hujan buatan dilakukan dengan cara menaburkan garam pada lokasi yang mempunyai konsentrasi awan yang mampu menghasilkan hujan. Pesawat berjenis Cessna dikerahkan untuk melakukan penaburan ke beberapa wilayah di Kalteng termasuk Kotim.
“Belakangan ini TMC dilakukan secara sporadis di Provinsi Kalteng. Sasarannya beberapa daerah termasuk di Kabupaten Kotim,”ungkapnya.
Dirinya menambahkan, jika hujan terjadi dalam beberapa hari ke depan, maka dapat dipastikan air yang turun itu merupakan hasil dari TMC yang dilakukan beberapa waktu lalu. Hujan tersebut akan membasahi beberapa wilayah di Kotim.
Selaras dengan itu, Kotim dilanda hujan deras pada Rabu (18/10) sore. Hujan yang mengguyur Kotim tersebut turun sekitar pukul 15.00 WIB. Diharapkan hujan yang turun dengan intensitas deras itu dapat meredam Karhutla di beberapa wilayah. (ko)