Untuk Percepatan Pembangunan di Kalteng
Palangka Raya, kaltengonline – Kemandirian desa bukan hanya soal pengelolaan dana desa yang efektif, tetapi juga mencakup pemberdayaan masyarakat, peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemanfaatan potensi lokal yang ada
“Perlu didorong kemandirian desa sebagai salah satu solusi percepatan pembangunan di daerah dan memperkuat desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan social,” terang Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Sudarsono, Senin (18/11).
“Desa yang mandiri mampu menciptakan ekosistem pembangunan yang berkelanjutan. Ini tidak hanya mengurangi ketergantungan terhadap bantuan pusat, tetapi juga mendorong desa untuk menjadi motor penggerak ekonomi daerah,” tambahnya
Dirinya menjelaskan, pengelolaan dana desa yang transparan dan akuntabel menjadi kunci utama dalam mewujudkan kemandirian tersebut. Ia menyoroti pentingnya pelatihan bagi aparatur desa untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam mengelola keuangan desa
“Pengawasan dan pelatihan adalah hal mutlak. Tanpa itu, penggunaan dana desa rentan terhadap penyimpangan,” tegasnya.
Selain itu, Sudarsono juga mendorong pemerintah daerah untuk memberikan pendampingan secara konsisten kepada desa-desa, khususnya dalam mengelola potensi alam seperti pertanian, peternakan, dan pariwisata. Ia mencontohkan beberapa desa di Kalteng yang telah berhasil mengembangkan produk unggulan lokal dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.
“Kalau kita bisa fokus pada potensi yang ada, seperti hasil pertanian khas Kalteng atau pengembangan ekowisata, desa-desa di sini bisa menjadi model pembangunan berkelanjutan yang menginspirasi daerah lain,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga mengimbau kepada seluruh kepala desa di Kalteng untuk lebih inovatif dan berani mengambil inisiatif dalam memanfaatkan potensi lokal.
“Pemerintah akan mendukung sepenuhnya selama program yang dijalankan benar-benar berpihak pada kepentingan masyarakat. Kemandirian desa di Kalteng diharapkan dapat terwujud, sehingga desa tidak hanya menjadi penonton dalam pembangunan, tetapi menjadi aktor utama yang membawa perubahan nyata,” tandasnya. (ovi/ans/ko)