Palangkaraya, kaltengonline.com -Sedikitnya 30 petani kelapa sawit kabupaten Lamandau, mengikuti pelatihan Indonesian Sustainability Palm Oil (ISPO) gratis selama 6 hari di Hotel Brits Pangkalanbun.
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Lembaga Pelatihan Mutu Institute (PT Forestcitra Sejahtera), sepenuhnya dibiayai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan merupakan bagian dari Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit tahun 2024.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lamandau, Tiryan Kuderonmengatakan bahwa saat ini para petani pekebun kelapa sawit di kabupaten Lamandau agak tertinggal proses sertifikasi ISPO.
“Saat ini baru ada satu yang sudah sertifikasi ISPO. Di tingkat pekebun ada keterbatasan sumber pendanaan untuk proses sertifikasi ISPO. Sehingga kami sangat bersyukur dapat mengikuti kegiatan pelatihan ini secara gratis tanpa dibebankan biaya apapun”, kata Tiryan kepada media saat itu.
“Tiryan berharap para peserta pelatihan terus semangat dan menularkan apa yang didapatkan kepada para pekebun lainnya, sehingga semakin banyak pekebun kelapa sawit di kabupaten Lamandau yang berhasil mendapatkan sertifikat ISPO.
“Melalui pelatihan ini, saya berharap para pekebun dapat tumbuh dan meningkat kesejahteraannya dengan penerapan budidaya kelapa sawit yang baik dan memperhatikan kelestarian lingkungan,” tambahnya.
Direktur utama Mutu Institute sebagai penyelenggara pelatihan menyampaikan bahwa kegiatan yang didanai oleh BPDPKS semacam ini menjadi sangat penting untuk membantu para petani pekebun kelapa sawit dalam percepatan sertifikasi ISPO.
“Sebagaimana diketahui, para petani kelapa sawit diwajibkan untuk menerapkan dan mendapatkan sertifikat ISPO sebelum tahun 2025. Sehingga menjadi penting untuk memberikan pembekalan pengetahuan kepada para petani kelapa sawit tentang tata kelola perkebunan kelapa sawit yang lestari sesuai dengan prinsip ISPO”, ujarnya.
Sumarna juga berpesan kepada para peserta pelatihan untuk dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan mengikuti dan memahami semua materi yang disampaikan oleh para Narasumber.
“Selama 6 hari para peserta akan diberikan pemahaman tentang seluruh prinsip dan kriteria ISPO dalam mengelola kebun yang ramah lingkungan dan lestari, termasuk juga akan melakukan praktek lapangan ke KUD Tani Subur untuk melihat secara langsung bagaimana penerapan ISPO di lapangan”, tambah Sumarna.
Choirul Fuadi, Pekebun swadaya dan pengurus BUMDesa berkah mulya jaya dari desa Mekar Mulya, kecamatan sematu jaya, kabupaten lamandau.
“Saya ucapkan terima kasih kepada mutu institute atas diselenggerakanya kegiatan pelatihan Ispo kepada kami selaku petani swadaya.. banyak ilmu yang didapat dalam pelatihan ini, mulai dari proses kelembagaan hingga prinsip – prinsip Ispo dan implementasinya”
Selain itu, kegiatan pembelajaran yang fun tapi serius sehingga peserta tetap konsentrasi dengan diselingi berbagai game interaktif dan sesuai dengan materi menjadikan pemahaman materi peserta menjadi lebih baik,” ucapnya.
Harapan saya, semoga akan terus diadakan kegiatan yang serupa agar lebih banyak petani yang memahami apa itu dan bagaimana implementasi ISPO, terutama menghadapai mandatory implemetasi ISPO di tahun 2025.
Penerapan pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan dengan memperhatikan aspek sosial dan lingkungan menjadi menjadi sangat penting untuk dilakukan. Hal ini dapat meningkatkan daya saing dan keberterimaan produk kelapa sawit Indonesia di pasar dunia. Sehingga kelapa sawit dan produk turunannya dapat terus menjadi komoditas andalan yang meningkatkan kesejahteraan para pekebun, masyarakat, dan negara.(Hms/nue)