66 Tahun Kalteng, Indeks Pembangunan Terus Meningkat

oleh
oleh
SILATURAHMI: Wagub Kalteng beserta forkopimda dan jajaran Pemprov Kalteng menggelar silaturahmi usai upacara bendera peringatan HUT ke-66 Kalteng di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (23/5).

PALANGKA RAYA-Kalimantan Tengah (Kalteng) genap berusia 66 tahu, Selasa (23/5). Di usia yang matang, Kalteng terus menunjukkan peningkatan pembangunan. Sejumlah indikator pembangunan Kalteng pada tahun 2022 menunjukkan capaian yang cukup baik.

Kemarin, dilaksanakan upacara bendera sebagai puncak acara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-66 Kalteng di halaman Kantor Gubernur Kalteng. Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo, menyampaikan capaian indikator pembangunan Kalteng pada tahun 2022.

Pasalnya, perekonomian tumbuh sebesar 6,45 persen, lebih tinggi daripada tahun 2021 yang sebesar 3,59 persen. Per September 2022, persentase kemiskinan Kalteng berada di angka 5,22 persen, masuk lima besar provinsi dengan angka kemiskinan terendah se-Indonesia. Indeks pembangunan manusia (IPM) tahun 2022 mencapai 71,63, meningkat 0,38 dibanding 2021 yang di angka 71,25.

“Gini ratio sebesar 0,319, di bawah rata-rata nasional 0,381, dan tingkat pengangguran terbuka 4,26 persen, lebih rendah dibanding angka tahun 2021 yang sebesar 4,53 persen,” kata wagub, kemarin.

Dari sisi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kalteng tahun 2022 sebesar Rp6,1 triliun, naik dibandingkan APBD tahun 2021 Rp 5,1 triliun. Sementara itu, pendapatan asli daerah (PAD) Kalteng tahun 2022 sebesar Rp2,55 triliun, meningkat 50,12 persen dari PAD tahun 2021 yang sebesar Rp1,7 triliun.

“Capaian lain yang tentunya membanggakan kita semua, Kalteng sukses menjadi tuan rumah penyelenggaraan kejuaraan dunia UCI MTB Eliminator World Cup 2022 di Palangka Raya pada 28 Agustus 2022 lalu. Hal ini membuktikan Kalteng mampu menggelar even-even kelas dunia,” ucapnya.

Kalteng, lanjut wagub, merupakan provinsi terluas di Indonesia memiliki potensi kekayaan sumber daya alam (SDA) melimpah. Ditambah lagi, jumlah penduduk Kalteng saat ini diproyeksikan 2,7 juta jiwa, 69 persen di antaranya merupakan usia produktif yakni 15-64 tahun tahun dan menjadi bonus demografi bagi Kalteng.

“Namun kekayaan SDA dan bonus demografi ini bagaikan pedang bermata dua, bisa menjadi berkah, tetapi bisa juga musibah apabila tidak dikelola dengan baik,” tegasnya.

Apalagi, tantangan pembangunan ke depan akan semakin berat dan kompleks, seiring dengan era revolusi industri 4.0 dan pesatnya digitalisasi yang mengubah tatanan di semua lini kehidupan, serta ancaman krisis global. Oleh karena itu, Pemprov Kalteng berkomitmen untuk terus berupaya mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas.

“Unutk itu, selain pembangunan infrastruktur untuk peningkatan konektivitas, Pemprov Kalteng juga fokus melakukan pembangunan di bidang kesehatan dan pendidikan, dalam rangka meningkatkan kualitas dan kapasitas SDA atau SDM,” jelasnya.

Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui regionalisasi sistem rujukan kesehatan, Pemprov Kalteng sedang membangun rumah sakit umum daerah (RSUD) tipe B di Desa Pembuang Hulu I, Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan. Pembangunan fisik rumah sakit ditargetkan rampung akhir tahun 2023 dan tahun 2024 diharapkan sudah beroperasi.

“Di bidang pendidikan, Pemprov Kalteng juga telah memberikan bantuan sosial fungsi pendidikan kepada putra/putri Kalteng yang berprestasi dan kurang mamp,” beber wagub.

Di samping itu, Pemprov Kalteng juga merencanakan pembangunan perguruan tinggi vokasi, sebagai salah satu upaya menjawab tantangan bonus demografi. Pihaknya telah menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi terkemuka, antara lain Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Brawijaya khusus untuk penyiapan tenaga dokter spesialis, subspesialis, dan perawat spesialis, dan IPB University untuk menggali dan optimalisasi nilai tambah SDA.

“Kerja sama dengan perguruan tinggi ini juga dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan langkah-langkah untuk merealisasikan rencana pembangunan perguruan tinggi berbentuk politeknik atau vokasi,” tutupnya. (abw/ko)